1. Faktor Genetik.
Saat
ini para peneliti telah mampu menentukan bahwa pembuluh darah yang
membengkak adalah satu dari sekian banyak rantai sebab-akibat serangan
migrain, namun ini bukanlah penyebab utamanya. Yang mereka tahu pasti,
migrain adalah gangguan neurologis turunan.
jika
salah satu pihak orangtua Anda memiliki riwayat serangan migrain, Anda
memiliki 50 persen peluang untuk memiliki kondisi yang sama, Jika kedua
orangtua Anda memiliki riwayat ini, peluang Anda meningkat hingga 70
persen.
2. Perubahan cuaca dan aroma yang menyengat.
Perubahan
cuaca dan aroma yang menyengat bisa menjadi penyebab migrain. Suatu
penelitian terhadap beberapa remaja Brasil mengungkapkan cuaca yang
berubah-ubah antara terik, panas, berawan, atau tiba-tiba dingin dapat
memicu serangan migrain.
Para
partisipan penelitian tersebut juga melaporkan bahwa aroma yang aneh
atau menyengat juga bisa menyebabkan migrain kambuh. Parfum, aroma
makanan yang tajam seperti duren, dan asap rokok adalah salah satu contoh penyebab migrain kambuh yang paling umum.
3. Stres.
Peningkatan
maupun penurunan kondisi emosional seseorang secara tiba-tiba dapat
memicu terjadinya migrain. Saat stres, otak seseorang akan melepaskan
senyawa-senyawa kimia yang menyebabkan beberapa perubahan pada tubuh dan
otak, seperti ketegangan otot dan pelebaran pembuluh darah.
4. Makanan dan minuman tertentu.
Mengonsumsi
makanan dan minuman yang mengandung kandungan tertentu seperti MSG dan
Kafein diyakini dapat menjadi penyebab migrain, baik MSG dan Kafein
keduanya dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan pembuluh darah pada
otak. Akibatnya, pembuluh darah di otak menyempit dan berkontraksi. .
5. Menstruasi.
Perubahan
hormon esterogen mendekati ataupun setelah siklus menstruasi diyakini
menjadi penyebab migrain seorang wanita. Hal ini didukung oleh suatu
hasil penelitian yang melaporkan bahwa 62 persen dari partisipan
mengalami migrain setelah siklus menstruasi mereka selesai. Beberapa
literatur bahkan menambahkan bahwa penyebab migrain karena perubahan
hormon estrogen ini mungkin juga akan dialami wanita setelah masa
menopause.
Nah Tahukah Kamu, Ada Solusi Praktis & Alami Tanpa Bahan-Bahan Kimia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar